JAKARTA | MIMBARRAKYAT.CO.ID – Australia Barat tak hanya dikenal sebagai destinasi unggulan di dunia untuk wisata petualangan dan alam, tetapi juga sebagai primadona baru dalam wisata kuliner global.

Dikenal sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, Australia Barat menyajikan berbagai produk hasil bumi berkualitas tinggi, seperti dari gandum, barley, anggur, daging sapi dan domba, sayur-sayuran, hingga boga bahari seperti lobster dan ikan segar, yang menjadi fondasi dari sajian kuliner kelas dunia.

Dengan kombinasi iklim Mediterania, tanah yang subur, dan perairan laut yang kaya, Australia Barat menghasilkan bahan-bahan makanan yang tidak hanya segar tapi juga bernutrisi tinggi dan berkelanjutan.

Tidak heran jika banyak dari produk makanan dan minuman Australia Barat telah menjadi bagian penting dalam industri F&B di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Potensi Besar bagi Agen Perjalanan dan Pelaku Bisnis Pariwisata

Bagi para agen perjalanan dan operator tur, potensi wisata kuliner di Australia Barat dapat menjadi daya tarik baru untuk mengembangkan paket-paket perjalanan tematik.

Paket wisata bertema kuliner dapat menyasar wisatawan kelas menengah ke atas, pencinta wine, hingga wisatawan muda yang gemar membagikan pengalaman unik melalui media sosial.

Perpaduan wisata alam dan kuliner yang ditawarkan kawasan ini memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang mencari pengalaman menyeluruh.

Menjelajahi perkebunan anggur yang luas, mencicipi lobster segar di tepi pantai, menyusuri kedai kopi tersembunyi di Swan Valley, atau mengikuti sesi tasting di pabrik cokelat lokal, akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan.

Beberapa festival kuliner yang rutin digelar setiap tahunnya juga dapat menjadi momen tepat untuk menawarkan jadwal yang khusus, seperti Shore Leave Festival di Geraldton yang menampilkan hidangan laut segar dalam suasana santai, serta UnWined Subiaco di Perth, yang menyajikan berbagai pilihan wine, bir lokal, dan makanan artisan.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman bersantap, tetapi juga menjadi ajang untuk berinteraksi langsung dengan para produsen dan komunitas kuliner lokal. (Rel)