MALANG | MIMBARRAKYAT.CO.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang bersama komunitas lingkungan Kaliku menggelar aksi penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Kegiatan yang berlangsung, Selasa (04/03/2025) kemarin ini berlokasi di Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mendukung kelestarian lingkungan dan memperbaiki kualitas ekosistem di kawasan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kawasan di sekitar sungai dan kali di Malang, termasuk di Kepanjen, telah mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat deforestasi, pencemaran, dan penggundulan hutan yang tidak terkendali.

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah ini, DPC GMNI Malang dan Kaliku berkolaborasi untuk memperkenalkan konsep penanaman pohon sebagai solusi jangka panjang.

Kolaborasi antara GMNI Malang dan Kaliku menunjukkan bagaimana organisasi mahasiswa dan komunitas lingkungan dapat bersinergi dalam aksi nyata.

Kaliku, yang dikenal aktif dalam pelestarian sungai dan ekosistemnya, turut serta memberikan edukasi kepada peserta mengenai pentingnya konservasi sumber daya alam.

Gerakan penanaman pohon ini dihadiri oleh kader aktif dari setiap Komisariat dibawah naungan DPC GMNI Malang serta relawan dari Kaliku turut serta dalam penanaman ratusan bibit pohon yang berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan alam di Sepadan Kali Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang merupakan salah satu area penting dalam sistem ekosistem lokal, memiliki potensi besar untuk diperbaiki melalui tindakan sederhana namun berdampak besar seperti penanaman pohon.

Ketua DPC GMNI Malang yang sering di sapa Bung Albert menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kerja-kerja organisasi terhadap lingkungan hidup.

“Melalui kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan adanya gerakan ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam aksi penghijauan,” ujarnya dalam siaran persnya yang diterima awak media ini, Kamis (06/03/2025) siang.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di satu titik, tetapi terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta menjaga dan merawat alam sekitar,” ujarnya.

Kaliku, sebagai organisasi yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam, turut berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan pohon dan pemeliharaan lingkungan.

“Keberlanjutan dari aksi ini bergantung pada kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga pohon yang sudah ditanam, serta berperan aktif dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” kata Ketua Perkumpulan Kaliku, Sugeng Widodo (Om Gun).

Beliau juga menambahkan bahwa kerja sama dengan GMNI Malang merupakan langkah positif dalam menguatkan gerakan lingkungan di Malang.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif GMNI Malang dalam kegiatan ini. Semoga kolaborasi semacam ini bisa terus berlanjut dan semakin melibatkan banyak pihak,” katanya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk mengambil peran dalam menjaga kelestarian alam.

“Lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Menanam pohon hari ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang,” kata Bung Teguh selaku Sub Bidang Desa dan Lingkungan Hidup DPC GMNI Malang.

Setelah kegiatan penanaman pohon selesai, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Momen ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus refleksi terhadap pentingnya berbagi, baik kepada sesama manusia maupun kepada lingkungan.

Gerakan penanaman pohon GMNI Malang bersama Kaliku di Sepadan Kali Kepanjen ini merupakan bagian dari aksi gerakan yang menggugah untuk menjadikan Malang sebagai kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kegiatan ini memberikan contoh konkret bahwa aksi lingkungan tidak perlu menunggu waktu yang tepat atau dana yang besar; setiap individu dan organisasi dapat berperan aktif untuk memperbaiki lingkungan.

Dengan adanya kesadaran yang lebih besar dan aksi nyata yang terus berlanjut, harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bukanlah hal yang mustahil. (Rel/red)