MEDAN | MIMBARRAKYAT.CO.ID – Langkah dan kebijakan strategis bidang ekonomi yang dilakukan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Bobby Nasution terus mendapat apresiasi positif.

Elemen masyarakat menyebut langkah itu sebagai Gerakan Pembangunan Ekonomi yang tangkas dan solutif bagi perekonomian rakyat.

Informasi dihimpun, Senin (10/11/2025) sejumlah gerakan pembangunan ekonomi yang paling disorot yakni soal portal anjungan satu data (Pasada), genjot investasi hingga ritme yang on the track dalam menekan laju inflasi di Sumut.

Pelaku Ekonomi, Yusuf Sagala SE menilai penerapan Pasada yang dilakukan Gubsu, Bobby berdampak pada banyak hal positif.

Terutama tersajinya data yang akurat dan terintegrasi sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan ekonomi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Sumatera Utara.

“Jadi datanya bukan berdasarkan asumsi,” ungkap Yusuf. Kader Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sumut itu juga menggarisbawahi, portal Pasada ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pembangunan dan memperkuat perekonomian daerah secara keseluruhan.

Terkait Kredit Program Perumahan (KPP) yang sedang digalakkan Gubernur Bobby, dia juga mencatat ini sebagai program yang langsung menyentuh masyarakat.

Kemudahan akses dan pembiayaan yang terjangkau untuk mendapatkan rumah layak huni bagi masyarakat Sumut, menurut Yusuf merupakan terobosan baru yang pernah dilakukan Gubernur Sumatera Utara.

“Ini selaras dengan program 3 juta rumah yng diinisiasi Presiden Prabowo. Dan Pak Gubernur Bobby langsung bergerak cepat menyambut program itu dan berhasil mendapat kuota 20.000 rumah subsidi untuk warga Sumatera Utara,” kata Yusuf.

Terpisah, Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Dr RE Nainggolan MM mengapresiasi langkah cepat dan strategis yang dilakukan Gubernur Bobby dalam gerakan pembangunan ekonomi.

Terutama dalam hal mengendalikan laju inflasi. “Gerak cepat Gubernur Bobby Nasution dalam menyiapkan 11 langkah strategis untuk menekan inflasi patut diapresiasi. Beliau tidak hanya berpikir jangka pendek, tetapi juga memperkuat sistem pengendalian harga dan distribusi bahan pokok di Sumatera Utara,” ujar RE Nainggolan.

Sebagaimana diketahui, inflasi Sumut pada Oktober 2025 berhasil turun menjadi 4,97 persen secara year on year (yoy) dari 5,32 persen sebelumnya.

RE Nainggolan, yang pernah menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara periode 2008–2010 menilai bahwa langkah-langkah konkret yang ditempuh Gubernur Bobby mencerminkan pemahaman yang baik tentang situasi perekonomian daerah.

Bupati Tapanuli Utara periode 1999–2004 itu juga menilai kebijakan Gubernur membuka peluang investasi dan memberikan kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal di Sumatera Utara, merupakan strategi jangka panjang yang berpotensi memperkuat ketahanan ekonomi daerah.

“Investasi yang sehat akan memperkuat rantai pasok, menciptakan lapangan kerja baru, serta menjaga daya beli masyarakat. Ketangkasan ini menjadi bukti Bobby merupakan Gubernur yang mumpuni,” kata RE Nainggolan. (***)