Medan | MIMBARRAKYAT.CO.ID — Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU), dr. Tri Makmur, menyampaikan pesan mendalam kepada para lulusan dan mahasiswa FK UISU untuk menjaga nama baik almamater serta terus meningkatkan kompetensi di dunia kesehatan yang terus berkembang pesat.

Dalam sambutannya, dr. Tri menegaskan pentingnya transformasi berkelanjutan dalam pendidikan dan pelayanan kesehatan, khususnya di tengah tantangan sistem kesehatan nasional.

 “Kami ingin mahasiswa FK UISU menjadi dokter-dokter yang benar-benar siap diterjunkan di berbagai daerah, termasuk pelosok,” ujar dr. Tri saat judicium dan sumpah dokter FK UISU, Kamis (7/8/2025 di Aula Serbaguna FK UISU, Jalan STM.

Ia menambahkan, FK UISU akan memperluas kemitraan dengan berbagai rumah sakit dan institusi kesehatan untuk program intensif bagi mahasiswa.

“Kalian akan mengadakan program internsif di beberapa rumah sakit dan institusi di Indonesia, khususnya di Provinsi Sumatera Utara. Ini bagian dari komitmen untuk mencetak dokter yang tidak hanya pintar, tapi juga berdedikasi,” tambahnya.

dr. Tri juga mengingatkan para mahasiswa agar tidak berhenti pada jenjang S1 saja. Ia mendorong agar para lulusan mempertimbangkan untuk melanjutkan ke jenjang S2 atau S3, serta aktif dalam kegiatan ilmiah dan sosial di masyarakat.

“Ke depan, tantangan di dunia kesehatan akan semakin berat. Jadi, jangan berhenti belajar. Ambil kesempatan untuk studi lanjut atau pelatihan spesialis,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, dr. Tri menekankan pentingnya etika, integritas, dan loyalitas terhadap masyarakat serta institusi.

“Jangan pernah nodai nama baik almamater. Jaga kehormatan profesi dokter. Dan jika nanti ada permasalahan di lapangan, jangan ragu untuk konsultasi kepada para dosen dan senior. Kami siap membantu,” tutupnya.

Tiga Dokter Muda Raih Penghargaan Berprestasi Tahun 2025

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) juga memberikan penghargaan kepada tiga dokter muda berprestasi Tahun 2025 atas capaian akademik terbaik selama masa pendidikan profesi dokter. Ketiganya dr. Rizkia Annisa Umri Hasibuan, dengan nilai CBT (Computer-Based Test) tertinggi: 87,33, dr. Muhammad Irfan, dengan nilai OSCE (Objective Structured Clinical Examination) tertinggi: 90,75, dr. Asy-Syifaa, dengan nilai IPK tertinggi: 3,83

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras, dedikasi, dan prestasi luar biasa yang dicapai oleh para lulusan terbaik di lingkungan Fakultas Kedokteran UISU.

Sementara itu, Wakil Rektor UISU Bidang Akademik, Dr. Marzuki, S.H., M.Hum., mewakili Rektor UISU yang berhalangan hadir, menyampaikan pesan langsung dari pimpinan universitas.

“Ibu Rektor menitipkan salam hormat dan ucapan selamat kepada seluruh dokter baru. Semoga keberhasilan hari ini menjadi awal pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Marzuki.

Ia menambahkan, menjadi dokter bukanlah akhir dari proses pendidikan, melainkan awal dari pengabdian yang lebih besar.

“Kembangkan soft skills, kuasai teknologi informasi, dan lanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Indonesia masih kekurangan lebih dari 120 ribu dokter umum. Isilah ruang-ruang kosong, termasuk di daerah terpencil. Itu bagian dari amal jariyah kita semua,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang SDM RSUD dr. Pirngadi Medan, dr. Rina Amelia, mengucapkan apresiasi atas keberhasilan para lulusan FK UISU.

“Dunia kerja yang akan dihadapi sangat kompleks. Jangan berhenti belajar karena kehidupan pun tidak pernah berhenti memberi pelajaran,” ucap dr. Rina.

Ia juga menyoroti peran teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kesehatan yang tidak bisa menggantikan nilai empati manusia.

“AI bisa memberi nasihat kesehatan, tapi tidak punya empati. Itulah peran penting kalian sebagai dokter—menjadi manusia yang hadir dengan rasa,” tambahnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan, dr. Erry Suhaemi, mengajak para lulusan menjadi dokter yang amanah dan mencintai profesinya.

“Tantangan ke depan tidak mudah. Ingat, profesi dokter adalah profesi yang sunyi dalam keramaian. Orang datang ke kalian dalam kondisi sakit dan menderita. Jangan tambah beban mereka. Justru berikan harapan dan kedamaian,” ujarnya.

Mengutip Jalaluddin Rumi, dr. Erry menyampaikan bahwa menjalani profesi dokter adalah wujud pengabdian tertinggi kepada sesama.

“Jika engkau mencintai seseorang, bersamalah dengannya dalam suka dan duka. Profesi ini juga demikian—cintai, jalani dengan tulus, dan berikan yang terbaik bagi kemanusiaan,” pesannya.

Dari sisi pemerintah, Dinas Kesehatan Kota Medan yang diwakili oleh dr. Zulheri, MKM, turut menekankan pentingnya peran institusi pendidikan dalam menjawab krisis kekurangan dokter nasional.

“Jumlah dokter umum di Indonesia saat ini baru sekitar 174.400, padahal kita butuh setidaknya 280.000 dokter untuk melayani 282 juta penduduk,” jelasnya.

Ia memuji kontribusi FK UISU sebagai salah satu universitas tertua di Sumatera Utara yang terus melahirkan lulusan dokter berkualitas.

“Sebagai alumni UISU, saya titip tanggung jawab besar ini. Terus tingkatkan kualitas lulusan demi menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat,” tegas dr. Zulheri.

Kegiatan ini dihadiri juga dr. Irma Yanti Rangkuti, M.Si., M.Biomed. – Wakil Dekan Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah, dr. Marzuki Samion, M.A. (K3) – Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola, dr. Ismurrizal, S.H., M.H., Sp.F., D.Bioeth. – Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan, dr. Alamsyah Lukito – Ketua Senat Fakultas Kedokteran UISU, para Guru Besar, Kepala Program Studi Pendidikan Profesi Dokter, dan Kepala Program Studi Sarjana Kedokteran (S.Ked).