BELAWAN| MIMBARRAKYAT.CO.ID – PT Prima Multi Terminal (PMT) bersama PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) ambil bagian dalam gelaran ALFI Convex 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, pada 12–14 November 2025.

Ajang tahunan yang diinisiasi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) itu kembali menjadi titik temu para pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan untuk mempercepat pembenahan sektor logistik Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Konferensi dan pameran berskala nasional ini menghadirkan lebih dari 30 pembicara dari berbagai institusi serta deretan stan perusahaan logistik, pelabuhan, dan penyedia layanan rantai pasok.

Tahun ini, tema “Indonesia in Motion: Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045” menegaskan dorongan percepatan integrasi sistem logistik dan peningkatan daya saing industri nasional.

Salah satu area yang menarik perhatian pengunjung ialah booth kolaboratif PT PMT dan SPSL, yang juga menggandeng PT Multi Terminal Indonesia (MTI) serta PT Prima Indonesia Logistik (PIL).

Di area ini, perusahaan memamerkan berbagai layanan yang tengah dilksanakan dalam ekosistem Pelindo Group.

“Pelindo terus mendorong integrasi layanan dan digitalisasi proses kepelabuhanan agar seluruh rantai logistik nasional bergerak lebih efisien. Forum seperti ALFI Convex memberi ruang bagi kami untuk menyelaraskan langkah dengan para pelaku industri, sehingga transformasi logistik bisa berjalan lebih cepat dan berdampak nyata,” ungkap Drajat Sulistyo, Direktur Komersial PT Pelindo.

Harman Simbolon, Manager Komersial PT PMT juga mengungkapkan hal serupa. Keikutsertaan perusahaannya bukan sekadar untuk pengenalan layanan.

Ia menilai forum ini membuka ruang diskusi yang lebih luas antara pelaku usaha dan pemangku kebijakan.

“Kami hadir bukan hanya untuk memperkenalkan PMT,” ujar Harman. “Yang jauh lebih penting, kami bisa bertemu langsung dengan para pemilik kargo, operator, dan mitra bisnis potensial. Di sini kami berkesempatan membangun komunikasi, menyamakan langkah, sekaligus menjajaki peluang-peluang kerja sama yang bisa mendorong efisiensi layanan logistik di Pelindo Group, ”imbuhnya.

Ia menambahkan, forum seperti ini membantu perusahaan memahami kebutuhan industri yang berubah cepat, terutama terkait digitalisasi layanan dan penyederhanaan proses operasional.

Selain pameran, ALFI Convex 2025 juga menghadirkan konferensi plenary, diskusi tematik, dan business matching yang mempertemukan pelaku usaha lintas sektor.

Format ini diharapkan menciptakan peluang kemitraan baru serta menarik investasi yang dapat memperkuat rantai pasok nasional.

Ketua Umum ALFI, M Akbar Djohan, menegaskan bahwa logistik memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ia menyampaikan komitmen asosiasinya untuk mengawal program pemerintah, termasuk kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Load).

“Kami sangat mengapresiasi program strategis Pak Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk menjalankan program Zero ODOL. Dan kami ALFI, sebagai arsitek daripada ekosistem rantai pasok nasional, akan berkomitmen untuk mendukung semua arahan dari Pak Menko,” ujar Akbar.

Dukungan serupa juga disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri.

Ia menilai efisiensi logistik menjadi salah satu penentu daya saing produk Indonesia di pasar domestik maupun global.

“Logistik tentunya bukan sekedar jasa pendukung tetapi merupakan tulang punggung perdagangan nasional. Efisiensi logistik menentukan daya saing harga produk Indonesia di pasar domestik maupun internasional juga,” ucap Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan bahwa biaya logistik nasional masih cukup tinggi.

Pada 2022, biaya tersebut mencapai 14,29 persen dari PDB, sementara peringkat Indonesia berada di posisi 63 dari 139 negara dalam indeks Bank Dunia.

Menurut Airlangga, kondisi tersebut mempengaruhi daya saing ekspor serta efisiensi rantai pasok nasional. Transformasi logistik, katanya, tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur, tetapi juga reformasi kebijakan dan penguatan kerja sama lintas sektor.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya kesinambungan pembangunan ekosistem logistik nasional.

“Kerjasama dan kolaborasi antar semua stakeholder seperti ini rasanya adalah kunci untuk sukses dan harus kita kawal bersama-sama,” ucap Menko AHY.

ALFI Convex 2025 didukung oleh lebih dari 3.000 perusahaan anggota ALFI yang tersebar di 33 provinsi, mencakup penyedia jasa logistik, freight forwarding, pergudangan, hingga transportasi multimoda.

Sebagai bagian dari jaringan global melalui keanggotaan di FIATA, ALFI memainkan peran penting sebagai jembatan antara pemerintah dan sektor usaha.

Dengan keterlibatan luas para pelaku industri dan pemangku kebijakan, penyelenggaraan ALFI Convex 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat logistik dan rantai pasok terintegrasi di kawasan. (Irwan S Pane )